Rabu, 25 Juli 2012

Pengguna umum Virtual Office:

Pengguna umum Virtual Office:
•    Home Industri barang/jasa
•    Akuntan
•    Pengacara
•    Hukum Perusahaan
•    Toko online
•    Dokter / Terapis
•    Bisnis konsultan
•    Mediator / resolusi konflik
•    Kamar Dagang
•    Senior manajemen
•    Real estat
•    Perusahaan hipotek
•    Broker Saham / perencana keuangan
•    Koleksi lembaga
•    Jaringan kelompok
•    Pelatih / instruktur
•    Inkubator
www.unas.ac.id

MANFAAT DAN KERUGIAN VIRTUAL OFFICE

Manfaat virtual office
1.    Lebih Fleksibel
Dengan bekerja secara online kita akan lebih fleksibel dalam menetukan waktu kerja
kita. Kita bisa bekerja pagi maupun malam tergantung dari kesanggupan kita. Karena
dengan bekerja online kita tidak akan terikat oleh waktu kerja seperti jika kita bekerja
pada perusahaan yang harus datang pagi dan pulang pada sore hari.

2.     Hemat Biaya
Memiliki kantor secara virtual tidak seperti kita memiliki kantor yang lain, disini kita
tidak diharuskan meiliki peralatan-peralatan yang harus ada dan mendukung
keberadaan sebuah kantor. Cukup dengan seperangkat komputer dan sebuah 13
koneksi internet maka kantor virtual sudah bisa kita miliki. Sehingga dari segi biaya
termasuk bisnis modal kecil dibandingkan dengan kantor permanen yang lain.

3. Banyak Pilihan Pekerjaan Dunia maya merupakan tempat dimana kita bisa menemukan banyak sekali  pekerjaan. Bukan hanya pekerjaan yang ada di Indonesia saja tapi pekerjaan dari
luar negeri bisa kita dapatkan dengan mudah, membuat website atau membuat
program yang lain banyak kita temukan di situs penyedia pekerjaan freelance. Dan
enaknya pekerjaan tersebut bisa kita dapatkan hanya dengan duduk santai di kamar.
4. Penghasilan Tak Terbatas
   Jika kita serius menjalankan pekerjaan kita secara online, penghasilan kita bisa tak
   terbatas. Karena dengan bekerja online kita bisa mendapatkan pemasaran
   sebanyak-banyaknya dan honor yang dibayarkan sesuai dengan pekerjaan yang kita
kerjakan.

5. Banyak mempunyai Waktu Luang Denga Keluarga
Dengan bekerja secara online kita akan mempunyai waktu dengan keluarga lebih
banyak, karena kita bisa bekerja dari rumah dimana setiap saat kita bisa ketemu
dengan istri dan anak kita. Sehingga hubungan dengan keluargapun menjadi lebih
harmonis.

Kerugian virtual office


1. Rasa tidak memiliki
2. Takut kehilangan pekerjaan
3. Semangat kerja rendah
4. Ketegangan keluarga
www.unas.ac.id

Layanan Komunikasi Kantor Virtual

Layanan Komunikasi Kantor Virtual
•    Resepsionis Jarak Jauh - Sebuah tim pekerja kantor virtual bekerja menggunakan teknologi Telepon Integrasi dengan perangkat lunak Komputer untuk menggantikan resepsionis tradisional.
•    Asisten Virtual - Sebuah asisten virtual sering kali merupakan sekretaris bagi yang bekerja dari rumah, yang jarang bertemu atau bertatap muka dengan klien.
•    Layanan Jawab / call center beroperasi dari lokasi terpusat untuk tujuan menerima dan mengirimkan sejumlah besar permintaan melalui telepon. Layanan telepon kantor virtual menjembatani kesenjangan antara Anda dan klien.
•    Kotak suara adalah teknologi yang menyimpan pesan suara elektronik.
•    Gedung Kantor Virtual - kantor virtual memberi Anda untuk memiliki kantor nyata di kota pilihan Anda, agar dapat digunakan untuk bertatap muka, rapat, pertemuan dengan karyawan lain atau relasi.
www.unas.ac.id

Perkembangan dari kantor virtual office

Perkembangan dari kantor virtual office
Aplikasi komersial pertama dari kantor virtual terjadi pada tahun 1994, ketika Ralph Gregory mendirikan "Virtual Office, Inc", di Boulder, Colorado. Perusahaan ini diperluas di seluruh Amerika Utara dan sekarang dikenal sebagai "Intelligent Office".
Kini dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan Kantor Virtual, memudahkan individu untuk mengembangkan usahanya tanpa harus memikirkan infratruktur otomasi perkantoran. Beberapa perusahaan kantor virtual telah menyediakan layanan dan bantuan yang terkait dengan kantor fisik, seperti alamat kantor yang bergengsi, layanan menjawab telepon profesional dan menyewakan ruang kantor dan ruang pertemuan, dan lain-lain.
Kantor virtual saat ini bukan hanya sebagai pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia maya, tetapi juga merupakan aplikasi lengkap termasuk komunikasi profesional.
www.unas.ac.id

INFRASTRUKTUR

Mewujudkan suatu kantor virtual berarti mempersiapkan infrastruktur otomasi perkantoran, melakukan definisi ulang (redefine) proses kerja kantor, serta mempersiapkan kondisi karyawan untuk bekerja melalui konsep kantor virtual. Definisi ulang proses kerja dan persiapan kondisi karyawan tentunya akan melibatkan proses manajemen yang cukup kompleks, terlebih bagi perusahaan yang selama ini beroperasi dengan cara tradisional. Sedangkan infrastruktur otomasi perkantoran, meskipun tetap melibatkan proses manajemen, lebih sering dipandang dari segi teknis integrasinya. Infrastruktur otomasi perkantoran dapat tersusun atas tiga jenis aplikasi berikut ini:
1.    Aplikasi perkantoran, meliputi pengolah kata, pengolah tabel, pengolah slide presentasi.
2.    Aplikasi komunikasi, termasuk e-mail, messaging, voice-mail, telefon, fax, address book, dll.
3.    Aplikasi kolaborasi, yang berisi aplikasi manajemen proyek, kalender elektronik, forum diskusi, aplikasi konferensi dll.
www.unas.ac.id

Tujuan virtual office

Kantor Virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah satunya adalah pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah kantor virtual dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan dengan menyewa ruang kantor tradisional. Kantor virtual merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat “datang” ke kantor secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor
www.unas.ac.id

PENGERTIAN VIRTUAL OFFICE

Kantor Virtual atau Virtual Office adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kantor virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu kantor virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
www.unas.ac.id

Selasa, 24 Juli 2012

sistem informasi eksekutif


Sistem Informasi Eksekutif 
Sistem  informasi  merupakan  satu  kesatuan  unsure  (manusia  dan 
peralatan)  yang  bekerja  secara  bersama  untuk  melaksanakan  pengolahan 
informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.  
Eksekutif merupakan pelaksana atau yang bertindak untuk 
melaksanakan  suatu  sistem  informasi.contoh:  direktur,  kepala-kepala 
bagian, presiden atau gubernur bagian
Jadi,  Sistem  Informasi  Eksekutif  Suatu  bagian  yang  menyediakan 
informasi  bagi  eksekutif  mengenai  kinerja  keseluruhan  perusahaan. 
Disingkat  dengan  EIS.  Mengirimkan,  menganalisis,  dan  menyajikan 
informasi  pada  station  kerja  para  pengambil  keputusan  yang  memberikan 
gambaran  jelas  kepadanya  mengenai  standar  penting  serta  kejadian-
kejadian,  sebelum  terlambat  dalam  menanganinya.  Data  khususnya 
gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari 
sistem  pemprosesan  bisnis  on-line  milik  perusahaan  dan  organisasi  pihak 
ketiga.  Dalam  membangun  EIS  para  eksekutif  menggunakan  beberapa 
konsep  dasar  yang  bertujuan  memungkinkan  para  eksekutif  dapat 
memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.  
Karakteristik dari sistem informasi eksekutif (SIE) antara lain : 
  Top level management 
  Designed to the individual 
  Ties CEO to all levels 
  Very expensive to keep up 

  Extensive support staff

Sistem Pengolahan Transaksi

Sistem Pengolahan Transaksi  (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:

1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi
bagan 

 

Selasa, 03 Juli 2012

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


Definisi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa definisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:

·         Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Little (1980)
·         Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunaan dan evolusi sistem.Keen (1980)
·         Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraktsi satu dengan yang lainnya. Bonczek (1980)
·         Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. Hick (1993)
Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan
Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah

·         Kegiatan intelijen
·         Kegiatan merancang
·         Kegiatan memilih dan menelaah
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

·         Mengambil elemen-elemen informasi
·         Menganalisa seluruh file
·         Menyiapkan laporan dari berbagai file
·         Memperkirakan akibat dari keputusan
·         Mengusulkan keputusan
·         Membuat keputusan

Manfaat yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah

·         Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
·         Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
·         Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Disamping berbagai keuntungannya, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah

·         Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
·         Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki (pengetahuan dasar serta model dasar).
·         Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
·         SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:

1.        Subsistem Manajemen Data
2.        Subsistem Manajemen Model
3.        Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
4.        Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)

1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
 Sistem Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

·         Sistem Pendukung Keputusan Database
Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data warehouse perusahaan.

Data Internal
Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.

Data Eksternal
Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.

Data Privat
Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.

Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.

·         Sistem Manajemen Database
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan berbagai kapabilias.

·         Direktori Data
Direktori data merupakan katalog dari semua data yang berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai data dan menidentifikasi area masalah atau peluang-peluang. Direktori ini sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru, menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek-objek khusus yang ada di dalam database.
www.unas.ac.id
·         Query Facility
Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu), memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya depada pemberi permintaan.


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Tidak ada definisi umum yang disepakati mengenai system informasi manajemen (SIM). Di buku ini dijelaskan bahwa SIM adalah sebuah system yang digunakan untuk member informasi yang diperlukan manajemen secara teratur. Atau lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
SIM dapat bersifat manual ataupun didasarkan computer (computer-based), meskipun pada masa sekarang, yang lebih menonjol adalah aplikasi-aplikasi yang didasarkan pada computer. Istilah system di dalam SIM menyiratkan tatanan, pengaturan, dan tujuan. Sebuah SIM secara spesifik memusatkan perhatian pada member para manajer informasi, dan bukan sekedar data.
Data itu sendiri mempunyai pengertian yaitu fakta-fakta yang mentah dan belum dianalisa. Sedangkan Informasi adalah Data yang sudah dianalisa dan diproses.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi, strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus.
Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen
Setelah sistem selesai dirancang, implementasi system harus dilakukan. Tahapan-tahapan yang dilakukan selama tahap implementasi dari system tersebut adalah :
1.      Pengujian system. Kesalahan dan pengurangan system akan diketahui pada saat pengujian ini, dan juga akan lebih mudah untuk diperbaiki dan lebih murah dibandingkan perbaikan di saat system sudah berjalan.
2.      Pelatihan bagi para pengguna. Langkah selanjutnya adalah mengadakan pelatihan bagi calon pengguna system, sebagai upaya penenalan system agar manfaat-manfaat yang dipunyai system dapat dimengerti oleh para pengguna. Sehingga system dapat terimplementasi dengan sempurna.
3.      Persiapan terhadap penolakan. Apabila calon-calon pengguna merasa kesulitan ataupun terancam dengan keberadaan system tersebut, maka reaksi-reaksi penolakan akan sangat mungkin terjadi. Faktor-faktor seperti sulitnya penyesuaian diri, kekhawatiran pengurangan status kekuasaan, hubungan antar pribadi, atau mengurangi jaminan pekerjaan mereka apabila system tersebut diterapkan di dalam organisasi atau perusahaan.
4.      Libatkan para pengguna. Cara yang cukup efektif dalam mengurangi penolakan terhadap suatu system adalah dengan melibatkan calon pengguna dalam penmbuatan suatu system, sehingga pada saat system itu terbentuk, mereka akan lebih mudah mengikutinya karena partisipasi mereka di dalam pembuatan system.
5.      Periksa keamanan system. Kekhawatiran akan mudahnya orang-orang yang tidak mempunyai wewenang untuk mengakses sistem, membuat para perancang system harus lebih waspada dan lebih meningkatkan keamanan dari sistem tersebut. Cara-cara yang dilakukan dapat berupa pembatasan akses, pengelompokan pengguna berdasarkan tingkat wewenang, pemberian fasilitas enkripsi, penguncian perangkat keras ketika tidak digunakan, dan lain sebagainya.
6.      Cantumkan tinjauan ulang berkala. Evaluasi perlu dilakukan secara berkala, agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan organisasi dengan system. Sinkronisasi informasi dan data secara berkala akan memastikan bahwa sistem akan selalu dapat digunakan, karena pada dasarnya, pengembangan dan implementasi suatu sistem membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga evaluasi berkala ini menjamin sistem tetap tahan lama dan dapat diandalkan.
www.unas.ac.id
BAGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN